Senin, September 15, 2008

Reuni Quantum

Alhamdulillah setelah berdiskusi dalam conference Y!M, kita memutuskan hari ini acara buka puasa bersama rekan - rekan Quantum angkatan V dilaksanakan (senin/15 september 2008 jam 17) . Padahal kita udah hampir 4 tahun tidak berkumpul bareng lho..

Akhirnya setelah sedikit bersusah payah nelpon sana sini, hari ini mereka dapat saya kumpulkan ,(walaupun ada juga yang belon bisa datang karena alasan pribadi) dan bergabung kembali walau hanya cuma sesaat. Betapa senengnya saya hari ini. Mereka pun sependapat.

Canda tawa yang tak habis - habisnya mengenang kelucuan masa lalu di Quantum. Ada yang ketemu jodohnya di sana, ada yang terakhir ketemu masih berstatus jomblo, eh sekarang malah udah beranak dua dan tiga
. Ck..ck.. sepertinya mesti dibuat piala bergilir neh, rekor anak terbanyak.hihi ..

Buka bersama tadi mengambil tempat di RK nya milik kang agah, teman satu kampus saya dulu.
setelah beberapa hari sebelumnya saya booking..tadinya, saya sedikit ragu, apa temen2 pada bisa datang,mengingat jadwal masing2 yang sibuk...tapi alhamdulillah lancar ..

Setelah memesan makanan sesuai menu, rekan2 saling bercanda sambil bernostalgia. Masakan tiba,walaupun ada yang salah pesan, tapi semuanya larut dalam euforia masing2..

hm...
klo gini, tahun depan saya mesti buat yang lebih besar lagi acaranya...
peserta yang diundang juga mesti lebih banyak lagi neh ...

Jumat, September 12, 2008

Inside of Ka'bah


Inilah sodara - sodara interior didalam bangunan ka'bah ..
Ya Allah...kapan ya, saya bisa kesana ??
mudah2an secepatnya ...
amiinn ...

sumber Ali Warman Taritohan

Kamis, September 04, 2008

Investasi sesuai usia


COBA Anda renungkan sejenak. Sarana investasi apa yang sudah Anda miliki saat ini? Jika tidak ada, berarti Anda harus mulai memikirkannya segera. Memang sebagian dari kita pasti berpikir akan menyerahkan urusan investasi kepada kaum lelaki yang akan atau sudah menjadi pasangan hidup kita. Sementara uang jerih payah kita lebih baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Iya, enggak?

Sudah saatnya kita memperkaya diri dengan berinvestasi. Banyak manfaatnya kok. Ingat, tak pernah ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Buat Anda yang masih berusia 20-an atau 30-an, semua ada sarananya.

USIA 20-AN
Karakter: baru memulai karier setelah lulus kuliah dan mulai memperoleh penghasilan sendiri. Prioritas utama jangka pendek adalah lepas dari ketergantungan pada orangtua atau keluarga yang telah membiayai kuliah. ‘Tanggungan’ masih relatif sedikit, bahkan belum ada. Si 20-an juga sedang menghadapi godaan dalam pengeluaran, seperti tawaran pembukaan kartu kredit, membeli pakaian, hang out di kafe, dan sebagainya.

Fokus: Lebih mengarah pada urusan mengelola penghasilan. Fokus lain adalah mencari cara menambah penghasilan yang jumlahnya belum terlalu banyak. Apalagi, penghasilan yang diterima masih bersumber pada diri sendiri (belum ada income dari pasangan), sementara pengeluaran seperti tak ada habisnya.

Pertimbangan Jangka Panjang: Untuk mempertahankan gaya hidup, si 20-an perlu memikirkan kebutuhan jangka panjang. Itu sebabnya, Anda perlu mengembangkan aset yang dipunyai. Caranya, pilih produk investasi yang bisa memberikan return (pengembalian dana) tinggi. Memang, produk ini berisiko tinggi. Toh, Anda masih muda dan jangka waktu yang dimiliki panjang. Jika memutuskan mengambil kredit rumah (KPR), pilih jangka waktu yang paling panjang. Dengan demikian, cicilannya masih terjangkau.

Pilihan investasi yang sesuai:
1. Tabungan dan deposito 20% untuk simpanan di kala darurat.
2. Reksa dana pendapatan tetap 30% untuk memenuhi kebutuhan jangka menengah (3 tahun).
3. Reksa dana saham 50% untuk memenuhi tujuan finansial jangka panjang.

Boks Simulasi
Misalkan penghasilan Anda per bulan Rp 2.500.000. Setiap bulan Anda menabung 20% dari penghasilan. Maka dalam setahun tabungan Anda mencapai sekitar Rp 2.500.000 x 20% x 12 bulan = Rp 6.000.000
Nah, aset setahun ini bisa Anda bagi menjadi:
Tabungan (20%) Rp 1.200.000
Reksa dana saham (50%) Rp 3.000.000
Reksa dana pendapatan tetap (30%) Rp 1.800.000


USIA 30-AN
Karakter: Karier berada di posisi middle manager sampai dengan posisi senior. Perusahaan tempat bekerja mungkin sudah menyediakan fasilitas kesehatan. Anda juga pasti sudah menerima 1-2 jenis tunjangan sesuai jabatan. Kendaraan mungkin sudah dimiliki. Di usia ini, beberapa dari Anda sudah ada yang memiliki anak balita, bahkan ada yang sudah belasan tahun. Beberapa tahun mendatang, mereka akan masuk SD, SMP, dan seterusnya. Pengeluaran di kurun usia ini pun meningkat drastis dibandingkan kurun usia sebelumnya karena jumlah yang ditanggung dan jenis pengeluaran bertambah.

Fokus: Sebagai seorang istri dan ibu, fokus si 30-an adalah mengelola keuangan bukan hanya untuk keperluan pribadi, melainkan juga keperluan keluarga. Masa depan pendidikan anak dan kesehatan Anda pribadi, jadi beberapa hal yang akan Anda pikirkan.

Pertimbangan Jangka Panjang: Karena tujuan finansial si 30-an lebih bervariasi, seperti menyiapkan dana pendidikan anak dan mencicil rumah pribadi, maka produk investasi yang dipilih pun harus bervariasi.

Pilihan investasi yang sesuai:
1. Tabungan dan deposito 25 persen untuk simpanan di kala darurat.
2. Reksa dana pendapatan tetap 30 persen untuk memenuhi kebutuhan jangka menengah (3 tahun).
3. Reksa dana saham 50 persen untuk memenuhi tujuan finansial jangka panjang.

Boks Simulasi
Misalkan penghasilan Anda per bulan Rp 5.000.000. Setiap bulan Anda menabung 20 persen dari penghasilan. Maka, dalam setahun tabungan Anda mencapai sekitar Rp 5.000.000 x 20 % x 12 bulan = Rp 12.000.000
Nah, aset setahun ini bisa Anda bagi menjadi:
Tabungan (25 persen) Rp 3.000.000
Reksa dana saham (35 persen) Rp 4.200.000
Reksa dana pendapatan tetap (40 persen) Rp 4.800.000

Nah, siap menginvestasikan penghasilan? Jangan lupa top up tabungan dan investasi Anda setiap tahun atau setiap ada pemasukan tambahan! Selamat berinvestasi.

Erma Dwi Kusumastuti
sumber : kompas

Pidato Sang Pendiri Apple


Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah.Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.


Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah.

Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir.

Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena "kecelakaan" dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran ingin bayi perempuan.

Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang: "kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat?

Mereka menjawab: "Tentu saja."

Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi. Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah.

Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya.

Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka.

Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik.

Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil. Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai.

Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya.

Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga.

Saya beri Anda satu contoh:

Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan.

Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik.

Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu.

Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang.

Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang.

Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.

Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.

Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan.

Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30.

Dan saya dipecat.

Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi.

Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang. Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan.

Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley.

Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya.

Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta.
Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal.

Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas.

Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.

Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia.

Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple.

Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan.

Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai.

Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah.
Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya.

Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya,
semakin lama-semakin mesra Anda dengannya.

Jadi, teruslah mencari sampai ketemu.

Jangan berhenti.

Cerita Ketiga Saya: Kematian

Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: "Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar." Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri:

"Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?"

Bila jawabannya selalu "tidak" dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah.

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa.

Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.

Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan.

Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati. Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang.

Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor.

Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana , mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi.

Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi. Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna:

Tidak ada orang yang ingin mati.
Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya.

Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu.

Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain.

Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda.

Dan yang terpenting,
miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda,
maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan.

Semua hal lainnya hanya nomor dua.

Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama "The Whole Earth Catalog", yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park , dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya.

Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi "The Whole Earth Catalog", dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir.

Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda.

Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata: "Stay Hungry. Stay Foolish." (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa Bodoh).

Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka.

Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu.

Dan sekarang,
karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru,
saya harapkan Anda juga begitu.

Stay Hungry. Stay Foolish.

(Diterjemahkan oleh Dewi Sri Takarini, alumni sebuah perguruan tinggi di Australia )

BONUS :

When you take a risk and step out of the norm,
you run the risk and sometimes you fail.

But you only fail if you give up.

(J Peterman)

sumber :
Eko Rakhmat Yulianto

Jumat, Februari 01, 2008

Bagi - bagi duit ...

Waktu begitu cepat berlalu..ga kerasa, hari ini udah tanggal 1 februari 2008.klo di karyawan, istilahnya tanggal muda..harinya gajian..berarti waktunya bagi saya untuk "bagi - bagi" duit donk.. ga tau kenapa, kok bagi-bagi duit yang sekarang rasanya berbeda dengan beberapa waktu yang lalu..lebih greget yang sekarang .

"kok gajian kali ini berbeda dengan beberapa waktu yang lalu ya??" ujar ku .

Sepertinya ada perasaan lega dan senang sekaligus sedih pas nge bagiin 'jatah' karyawan .lega dan senang karena udah bisa menjadi orang yang dapat memberi lebih banyak dibanding menerima..tapi sedih karena kok baru bisa ngasih segitu, seharusnya kan bisa lebih banyak dan syukur - syukur bisa naekin mereka haji, insyaallah..

"apakah ini gara - gara resolusi yang kuikrarkan pas MILAD2 TDA dijakarta kemarin?"
"Dalam 1 tahun omset bersih minimal harus bisa lebih dari 100% !!!".
"bisa..insyaallah bisa...harus bisa...dan aku yakin aku pasti bisa .." harapku dengan yakin.

Masih terngiang di benakku kata - kata ayahku..
"Riza..dalam hidup, kita harus dapat memberi lebih banyak dibanding menerima. caranya dengan memperbanyak & memperlebar 'keranjang' pendapatan kita, sehingga secara otomatis kita juga dapat lebih mudah untuk memberi"..

Innama a'malu binniat -- sesungguhnya segala sesuatu itu berasal dari niat. klo niatnya baik, insyaallah diberi kemudahan oleh Allah . amiinn ...makasih yah .. :D

BDSA -- Belief -- Dream -- Strategy -- Action

insyaallah bisa..semangat !!!
bwat pasukan..selamat ya, dihemat tu .. :D

Rabu, Januari 02, 2008

Met Taon Baru 2008

Happy New Year 2008...

tooeett....tooeett...(bunyi terompet)saling bersahutan menandakan pergantian tahun dari tahun 2007 menuju ke tahu 2008. Sebuah tahun yang menurut filosofi masyarakat Cina, tahun yang penuh tantangan dan keberuntungan...high risk..high return..

Tahun 2008 adalah tahun tikus.Secara kasat mata dapat dilihat bahwa tikus merupakan binatang yang banyak memiliki kelebihan dalam penyelamatan diri (makanya ada jalan tikus). ditambah lagi banyaknya angka 8 (baca : delapan)yang merupakan salah satu angka terbaik Cina. (filosofinya : rezekinya insyaallah akan berputar secara terus menerus menyerupai lintasan tamiya berbentuk angka 8, ya..lewat bawah..atas..kiri dan kanan).Ini mah katanya...klo saya pribadi lebih cenderung menyerahkan sepenuhnya soal rezeki sama Allah SWT. Toh..klo udah rezeki insyaallah ga akan kemana...larinya ke kita2 juga :D

menurut saya, ditahun ini bakalan banyak terjadi perubahan2 yang signifikan,ga usah jauh2 deh ngomongin kota, kabupaten, provinsi ato bahklan sampe urusan negara...ga usah dulu...kejauhan kawan...disini gw mo ngomongin tentang gw..dari beberapa target rencana yang gw susun..ada beberapa yang bahkan sudah selesai sebelum waktunya.. kini tinggal memanage sisanya..memang sih..klo dikerjain sedikit demi sedikit, insyaallah beres..(gunung aja klo tiap hari dikeruk walaupun sedikit demi sedikit, ujung2nya pasti habis juga :D)

mudah2an semua berjalan sesuai rencana...
amiinnn...